Demo Damai: Momen Lembaga DPRD dan Pemda Flotim Memberi Respon

(Setwan Dok: Tampak Orator sekaligus Koordinator Umum Aliansi Pemuda Progresif (APP) Flores Timur dan para Anggota Demonstran di halaman depan Kantor DPRD Kab. Flotim)

           Setwanflotim. Aksi Demo Damai yang diinisiasi Aliansi Pemuda Progresif (APP) Flores Timur menjadi momentum istimewa karena mempersatukan pihak eksekutif dan legislatif dalam satu forum diskusi yang alot.

Aksi Demo Damai yang berlangsung pada Senin, 03/8/2020 dengan puncak titik kumpul di Kantor DPRD Kabupaten Flores Timur menciptakan forum diskusi yang menyita atensi baik dari pihak legislatif, eksekutif maupun dari Aliansi Pemuda Progresif sendiri.

Diperkirakan jumlah demonstran berjumlah kurang lebih  100 0rang yang diakomodir oleh Koordinator Lapangan, Paskalis Boleng; Sekretaris Lapangan, Noorezky Pelaka Tada, dan Koordinator Umum, Rifaiz Lamahoda.

Inti tuntutan APP yang disampaikan ke lembaga DPRD Flotim diantaranya, menuntut pembuatan perda inisiatif tentang perlindungan harga komoditi, tuntaskan janji kampanye Bereun terkait infrastruktur jalan, air bersih dan selamatkan anak muda Flores Timur, serta adanya rekomendasi untuk penolakan atas kebijakan Omnibus Law.

Aksi Demo Damai jadi momentum spesial karena membuka ruang diskursus politik antara lembaga legislatif dan eksekutif dan disaksikan langsung Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur sebagai representasi masyarakat Flores Timur.

Pihak eksekutif dihadiri langsung Bupati Flotim, Antonius H. Gege Hadjon, ST dan Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli, SH. Sementara, dari pihak legislatif dihadiri Ketua DPRD Kab. Flotim, Robertus Rebon Kereta, S.Pd; Wakil Ketua I DPRD Kab. Flotim, Yosep Paron Kabon, ST dan sejumlah Anggota DPRD Kab. Flotim.

Audiensi yang diminta oleh Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur berlangsung dalam dua sesi dan sesi pertama terjadi sekitar pkl. 13.30 – 16.30 Wita dengan melibatkan secara langsung Bupati dan Wakil Buapti Flores Timur.

Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur terpaksa bertahan lebih dari dua jam demi mendengarkan aspirasi yang disampaikan Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur.

(Setwan Dok: Keempat Juru Bicara APP dan Anggota Demonstran tengah serius mengikuti diskusi)

Proses diskusi berjalan lancar dan membuka ruang diskusi yang alot.  Bupati Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon, ST dalam opening statement menyampaikan beberapa poin penting sebagai bentuk responsif atas polemik dan persoalan yang disampaikan APP Flores Timur. Inti pembicaraan itu yakni, soal visi-misi janji kampanye Breun bahwa pascapelantikan pada tahun 2017 kemudian diperdakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dipadukan dalam slogan: “Desa Membangun, Kota Menata”.

Setwan Dok: Bupati Flotim, Antonius H. Gege Hadjon, ST tengah menanggapi aspirasi dari Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur)

Bupati Flores Timur mendeskripsikan pula soal pemberdayaan tenaga kesehatan; pemanfaatan dana hibah dalam pemberdayaan usaha kelompok anak muda; program stunting; infrastruktur jalan, air dan listrik sudah menemui titik terang khususnya dalam infrastruktur listrik mencapai 99%; mengaktifkan program Pansimas, harga komoditi dan mekanisme pasar, mencintai produk lokal; serta bantuan alat pertanian demi program padat karya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati juga menyentil soal hakikat demokrasi yang harus dibawa ke dalam ranah ilmiah; serta saling melengkapi gagasan di balik diskusi demi satu pemahaman yang holistik.

Ketua DPRD Kab. Flotim, Robertus Rebon Kereta, S.Pd selaku pemimpin rapat menegaskan soal bagaimana aspirasi disampaikan secara etis di ruang publik.

Sejalan dengan Ketua DPRD, Wakil Ketua I DPRD Kab. Flotim juga menegaskan tentang pentingnya berdemokrasi yang menjunjung kebebasan namun beretika. Selain itu, politis PKB itu pun menyoal esensi program pemda flotim tentang infrastruktur jalan, air bersih dan aspek pemberdayaan pemda atas nasib orang muda Flores Timur.

Ketua DPRD diakhir sesi audiens menyampaikan apresiasi atas inisiatif baik dari Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur karena telah memanfaatkan momentum dengan baik.

Proses audiens yang melibatkan Bupati dan Wakil Bupati dalam sesi pertama ditutup sekitar pkl. 16.45 Wita.

**

(Setwan Dok; Para Anggota Aliansi Pemuda Progresif Flotim tampak serius dan kompak  dalam sesi lanjutan dengan Pimpinan dan Anggota DPRD Kab. Flotim)

Dalam sesi lanjutan audiens antara DPRD Kab. Flotim dengan Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur terjadi dinamika forum yang tak jauh berbeda dengan forum sebelumnya.

Enam point penting yang disampaikan Aliansi Pemuda Progresif diantaranya, Selamatkan Nasib para Petani & Harga Komoditi; Selamatkan Nasib para Nelayan dan Buruh; Janji Kampanye Breun tentang Selamatkan Orang Muda Flotim; Transparansi soal Penggunaan Dana Covid-19 sebesar 14 miliar; Anggaran Dana Desa yang Dipotong; serta Menolak Kebijakan Omnibus Law.

Dari keenam point tuntutan, hanya tiga point yang jadi fokus pembasan antara Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur dan Lembaga DPRD Kabupaten Flores Timur. Tiga point yang dianggap urgen dan mendesak yakni, Nasib Petani dan harga komoditi; Seamatkan orang muda Flotim, dan menolak kebijakan Omnibus Law.

Dalam seluruh proses dialog, hampir sebagian besar Anggota DPRD Kab. Flotim memiliki satu persepsi dan prospek yang sama dalam mengangkat isu krusial mengenai tiga poin dimaksud.

Sementara tiga point lainnya yaitu, Selamatkan Nasib Nelayan & Buruh; Transparansi Penggunaan Dana Covid-19, dan Anggaran Dana Desa yang Dipotong akan dibahas dalam APBD perubahan.

Sesi lanjutan ini membuka dinamika forum yang begitu intensif karena menyita semangat diskusi baik dari Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur maupun dari Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur.

Forum diskusi kemudian ditutup pada pkl. 19.15 Wita.**